Google Tag Manager [Panduan Dasar Lengkap 2021]
Daftar isi
Cara menggunakan Google Tag Manager
Sebelum kamu menggunaka google tag manager, kamu harus paham terlebih dahulu komponen dalam google tag manager.
Dari gambar diatas, terdapat 3 elemen utama pada sebuah tag yaitu tag itu sendiri, triggers dan variabel.
Bayangkan ada sebuah kapal modern yang memiliki jaring otomatis, Jaring ini akan diangkat jika sudah diturunkan selama 30 menit dan berat perkiraannya sudah 1 ton.
Mungkin ini dapat menggambarkan cara kerja yang disebut dengan “tag”. Pada google tag manager, tag di ibaratkan dengan jaring. Tag berfungsi untuk mendapatkan data dari website kita.
Perintah untuk diangkat ini adalah pemicu (triggers), jaring hanya akan diangkat jika sudah memenuhi 2 syarat tersebut, hal ini juga terjadi terjadi pada tag. Tag hanya akan di”tembak” jika sudah terpenuhinya syarat, misal klik tombol pada suatu halaman.
Sedangkan variabel adalah variabel syaratnya, contoh disini adalah durasi jaring sudah diturunkan dan berat perkiraan. Kalau konteks website misalkan klik, ataupun durasi membuka website.
Analogi barusan saya gunakan untuk mempermudah kamu memahami konteks cara kerja google tag manager. Setelah ini saya akan menjelaskan tentang masing masing komponen dari google tag manager yang ditampilkan di dashboardnya.
Berikut tampilang google tag manager beserta dengan komponennya.
- Ikhtisar (Summary)
Ikthisar (Summary) ini berfungsi untuk meringkas proses yang sedang kita kerjakan. Jika sedang mengedit, kamu akan mendapatkan informasi tag apa yang sedang kamu buat.
- Tag
Seperti pada penjelasan sebelumnya, tag akan selalu bersamaan dengan pemicu (triggers). Pada bagian konfigurasi tag, kita dapat memilih berbagai macam jenis tag.
Masing masing tag memiliki fungsi yang berbeda tergantung destinasi dari data tersebut, ada yang datanya masuk ke google analytics, google ads, atau bahkan diluar google seperti facebook, twitter, quora.
Terdapat lebih dari 50 tag yang tersedia, tag yang masuk sini adalah yang resmi bekerjasama dengan google. Akan tetapi kamu juga bisa memasukan kode manual menjadi sebuah tag, salah satunya adalah facebook pixel. Untuk memasang facebook pixel, kamu perlu memasukan kode manual di tag manager.
Jangan pusing dulu, prosesnya cukup mudah. Tinggal copy paste kodenya.
- Pemicu (Triggers)
Pada bagian ini, kamu dapat menentukan kapan sebuah tag ditembak ke website kamu. Kamu dapat memilih berbagai macam syarat, mulai dari klik, tampilan halaman, interaksi pengguna dan sejenisnya.
Setelah kamu menentukan variabel yang ingin digunakan, kamu akan menentukan syarat dari masing masing variabel.
- Variable (Variables)
Pada bagian ini, kamu akan menentukan variabel apa saja yang dapat digukanan pada bagian pemicu (triggers). Tidak hanya terdapat variabel bawaan (built-in), kamu juga dapat membuat variabel custom.
- Folders dan Templates
Folder ini untuk mengkategorikan sebuah tag yang telah kamu gunakan pada suatu kelompok. Misal kamu kelompokan tag google analytics dan facebook secara terpisah.
Template untuk kamu yang ingin membuat beberapa tag atau pemicu (triggers) dengan hanya sedikit perbedaan.
Kamu sekarang sudah memahmami komponen dasar dari google tag manager. Sekarang saatnya kita mencoba website memasang tag di website kita.
Contoh penggunaan Google Tag Manager
Saya akan menggnakan 2 contoh tag paling populer yang dipakai ketika sebuah website baru selesai dibuat, yaitu facebook pixel dan event tracking.
A. Facebook pixel
Facebook pixel adalah sebuah kode yang “ditanamkan” di website kita agar kita dapat mengetahui interaksi pengunjung website yang datang dari iklan facebook ads (termasuk instagram).
Untuk dapat memasang facebook pixel pada websitemu yang pertama kali yang perlu kamu lakukan adalah mengakses facebook pixel terlebih dahulu.
Kamu dapat mendapatkan facebook pixel dari akun facebook business manager atau facebook ad manager.
- Mengikuti proses penambahan facebook pixel seperti rangkaian gambar dibawah :
- Pilih pengelola peristiwa (event manager)
- Pilih hubungkan sumber data baru
- Hubungkan dengan website
- Tambahkan facebook pixel
- Berikan nama pixel dan lokasi web
- Gunakan integrasi parter (3rd party account)
- Pilih Google Tag Manager
- Ikuti proses ini
- Akan terbuka windows untuk login tag manager, login dengan akun tag managermu.
- Akan muncul pilihan Akun Tag Manager
- Karena kita menggunakan peristiwa otoamatis, maka akan auto-selesai
- Untuk mengecek apakah ada pixel atau tidak, tambahkan “Facebook Pixel Helper” pada browser chrome.
- Akan muncul informasi seperti ini, ini menunjukan website kamu sudah terpasang pixel
Sekarang website kamu sudah memiliki facebook pixel dengan google tag manager, kamu tidak perlu coding-coding sama sekali. Selanjutnya kita masuk ke event tracking di google analytics.
B. Pelacakan Peristiwa
Pendek kata, pada pelacakan perisitwa (event tracking) ini kita dapat melacak sebuah tindakan yang dilakukan oleh pengunjung website kita. Entah mereka klik tombol, berada di website lebih dari sekian menit, membeli barang dan sejenisnya.
Saya akan berfokus pada tracking klik tombol, karena informasi ini sangat bermanfaat untuk keperluan mengukur efektivitas iklan dan landing page.
Pertama kita harus menentukan tombol mana yang ingin kita tracking, saya akan menggunakan contoh pada website ini. Saya memiliki bagian “download” dimana kamu bisa mendownload materi/template dari saya. Salah satunya adalah template carousel instagram
Saya ingin mengetahui data terkait tombol itu, walaupun ini materi gratis saya ingin mengetahui berapa banyak orang yang mendownload template tersebut.
Terdapat beberapa tahap yang perlu dilakukan di GTM. Berikut adalah tahapan-tahapannya :
- Buka Google Tag Manager
- Aktifkan pratinjau/preview mode
- Pilih tag kemudian klik tombol “baru”, pertama kita akan setting konfigurasi tag terlebih dahulu
- Pilih google “Google Analytics Universal Analytics”
- Pada bagian jenis pelacakan, pilih “Peristiwa”(event)
- Masukan nama untuk Kategori, Tindakan, dan Label.
Pada Google Analytics, sebuah peristiwa (event) memiliki 3 informasi yang perlu kamu isi, yaitu :
Kategori : kategori ini bertujuan mengelompokan suatu peristiwa (event), misal kamu mengelompokan berdasar jenis peristiwa. Misal ada scroll, download, beli, daftar dan sejenisnya.
Tindakan : Tindakan peristiwa yang terjadi, misalkan ada seseorang yang klik tombol, melakukan scroll hingga halaman terakhir, meninggalkan barang di keranjang belanja, dan sejenisnya.
Label : Label ini untuk menunjukan informasi pada peristiwa, misalkan tulisan pada sebuah tombol.
- Masukan Variabel setelan ke akun Google Analytics kita
- Masukan kode Google Analytics kamu lalu simpan
- Setelah menyelesaikan pada konfigurasi analytics, sekarang masuk pada bagian google pemicu (triggers)
- Jadi untuk melacak peristiwa pada sebuah tombol, kita pilih pemicu > klik > semua elemen
- Pilih beberapa klik saja, kemudian tahap selanjutnya adalah mengisi persyaratan pada suatu pemicu. Bagaimana cara mengetahuinya ?
- Pastikan website kamu sudah dalam mode pratinjau dan masuk websitemu
Pada mode pratinjau kamu akan menemukan tampilan tag manager seperti dibawah ini. Tampilan ini dapat memberikan informasi apakah tag kita sudah terpasang atau belum.
Sekarang kamu klik tombol download yang ingin kita lacak, tapi jangan cuma klik karena akan membawamu ke tujuan link tersebut. Pastikan pencet ctrl + klik. Sehingga kamu tidak berpindah halaman.
- Masukan syarat pada pemicu
Kamu akan menemukan nomor baru dibawah, fokus pada bagian link kilk. Link klik adalah peristiwa yang muncul ketika kamu klik tombol tersebut.
Disampingnya ada tabel tag, variabel, data layer dan error. Kamu pilih variabel seperti gambar diatas.
Tabel diatas adalah syarat yang harus kita masukan pada bagian pemicu. Jika kamu lihat. Ada variabel yang kita gunakan seperti “click-classes”, “click-element”, “click-text”
Saya biasanya pilih “click-classes” dan “click-text”. Jadi kamu masukan “wp-block-button__link has background”(tanpa kutipan) pada bagian “click-classes”, begitu pula pada click-text, masukan “Download Template Konten Slider”(tanpa kutipan). Kamu masukan hal tersebut pada konfigurasi pemicu seperti gambar dibawah.
- Setelah memasukan data sesuai peristiwa klik tombol download pada konfigurasi pemicu, simpan. Jangan lupa gunakan nama yang mudah diingat
- Kamu sudah selesai melakukan pengaturan tag dan juga pemicu, simpan tag milikmu. Jangan lupa gunakan nama yang mudah diingat.
- Setelah selesai memasang tag, publikasikan perubahan yang kamu lakukan. Untuk bagian lain yang muncul sifatnya hanya opsional. Selamat! Kamu sudah memasang pelacak pada tombol download.
- Jika kamu ingin mengeceknya, kamu bisa masuk mode pratinjau, klik tombol sebelumnya (+ctrl). Kamu akan menemukan nama tag yang baru kamu buat di kolom Tag.
- Kamu juga bisa mengeceknya dari Google Analytics.
Kamu coba saja klik beberapa kali tombol kamu, setelah itu masuk ke google analyitcs. Temukan di perilaku > peristiwa > peristiwa teratas.
Coba cek pada “label perisitwa”, kamu akan menemukan label dari tombol kamu sebelumnya. Report dari “kategor” “tindakan” dan “label” akan ditemukan disini.
Selamat, sekarang kamu sudah memahami bagaimana google tag manager dapat membantumu dalam proses analisis data websitemu.
Sekarang kamu sudah dapat memasang 2 jenis tag pada website mu, kamu tidak lagi kehilangan arah untuk menentukan apakah website kamu efektif atau bocor bocor.
Plus Minus Tag Manager
Google tag manager sangat membantu proses kerja digital marketer dan developer, digital marketer dapat melakukan berbagai macam eksperimen yang dibutuhkan tanpa harus menunggu dan mengganggu developer.
Konsekuensi dari sistem tambal sulam google tag manager ini menjadikan website memiliki kode yang kurang efisien. Dampaknya ? website menjadi lambat dibanding menggunakan kode secara langsung. Hal tersebut bisa terjadi karena developer dapat memasang kode yang lebih efisien dan sesuai dengan “infrastruktur” website kita.
Kesimpulan
Tag manager alat yang sangat bermanfaat dalam mengukur keberhasilan sebuah website maupun campaign digital marketing. Sebagai seorang digital marketing, kemampuan tracking dan analytic ini sama pentingnya dengan kemampuan menggunakan ads.
Tanpa tracking yang baik, kamu akan kehilangan banyak uang tanpa mendapatkan informasi yang terukur dan jelas alias boncos. Jadi, setelah kamu tahu tentang tag manager saatnya mengimplementasikan tag manager pada websitemu.
Jika kamu membaca tulisan ini sampai habis, kemungkinan besar kamu adalah seseorang yang memiliki website ataupun tertarik dengan digital marketing. Pada Website ini saya membahas berbagai macam topik tentang digital marketing, mulai dari tutorial ataupun tips & trik. Berikut beberapa tulisan saya lainnya :
- Belajar Digital Marketing : Kategori, Sumber Belajar + Tips
- Facebook Ads Tutorial 2020 [Tahapan Lengkap + Contoh dan Hasil Iklan]
- Apa itu Google Analytics ? [Panduan Lengkap Pemula 2020]
- Email Marketing : Panduan Cara Menggunakan Secara Gratis! [2020]
Selain menulis pada website ini, saya juga menjawab pertanyaan di Quora. Saya menjawab pertanyaan tentang digital marketing, startup atau topik sejenisnya. Kamu dapat menjawab beberapa jawaban saya di Quora Ihsan Santoso
btw sy sdh ikuti caranya tapi kok kotak oranye itu tidak muncul ya? malah muncul tag assistant. btw terimakasih tutorialnya sangat membantu sekali 🙂
Halo kak, terima kasih sudah berkunjung ke blog saya.
Sekarang tag manager memang sudah ada update jadi tidak pakai kotak oranye lagi dan menggunakan tag assistan yang justru membuat lebih mudah.
Nanti akan saya update untuk konten ini.