Bisnis Plan : Ciptakan Keuntungan Besar dari Rencana yang Matang
Seorang pengusaha terkemuka Bob Sadino pernah mengatakan, “bisnis yang bagus adalah yang dijalankan bukan yang ditanyakan terus”.
Namun, langsung eksekusi juga tidak bagus tanpa membuat perencanaan yang matang. Perencanaan yang matang dalam bisnis ini disebut bisnis plan.
Membuat bisnis plan ini menjadi penting karena akan memperlihatkan sampai sejauh mana bisnis kamu bisa berkembang.
Bisa saja bisnis kamu hanya bisnis musiman yang tidak akan bertahan lama. Kamu mungkin tidak asing dengan contohnya seperti es kepal milo, sepeda fixie dan sebagainya.
Mereka adalah bisnis musiman yang dulu sangat viral sehingga jumlah pembeliannya besar. Namun, sekarang? Kamu bisa lihat sendiri kondisinya/
Selain itu, dengan hadirnya bisnis plan, kamu bisa mengukur berapa potensi yang bisa dihasilkan dari bisnis yang sedang kamu rintis.
Bila peluangnya besar maka kamu bisa bawa potensi ini kepada investor.
Tentunya investor akan sangat tertarik apabila bisnis yang kamu jalankan memiliki potensi yang besar. Ibarat anak zaman sekarang nyebutnya, “potensi cuan nih“
Dengan hadirnya investor di tahap awal maka akan membantu kamu mengembangkan bisnis lebih cepat.
Lain cerita kalau kamu datang ke investor tanpa membawa bisnis plan yang matang. Bagaimana investor bisa melihat potensi bisnismu? Salah-salah nanti mereka yang rugi.
Sudah paham kan bagaimana pentingnya membuat rencana bisnis yang matang?
Baca Juga: Pilihan Bisnis Online yang Menggiurkan Tahun 2020
Daftar isi
Pengertian Bisnis Plan
Tapi sebelumnya, alangkah lebih baiknya kenalan dulu dengan bisnis plan. Mulai dari pengertiannya.
Bisnis plan adalah pernyataan tertulis atau rencana formal yang terkait dengan tujuan yang akan dicapai oleh sebuah bisnis beserta cara-cara untuk mencapainya.
Rencana ini sangat mendetail karena akan dieksekusi step by step. Banyak hal yang harus dipertimbangkan ketika membuat bisnis plan.
Nah, biar tidak keliru saya akan masuk langsung ke pembahasan tentang aspek apa saja yang penting dalam membuat rencana bisnis.
Aspek Pembuatan Bisnis Plan
Inilah aspek-aspek yang perlu kamu tuliskan di dalam sebuah bisnis plan. Jangan sampai kamu mengabaikan salah satu aspek karena nanti akan berpengaruh terhadap bisnis kamu.
Apa saja aspek tersebut?
Baca Juga: Strategi Copywriting yang Bisa Meningkatkan Penjualan Hingga 50%
Company Profile
Aspek pertama adalah company profile. Ini adalah aspek dimana kamu menjelaskan tentang perusahaan kamu secara filosofis.
Kamu bisa menjelaskan mulai dari pertanyaan “why” perusahaan kamu dibuat.
Misal, Bukalapak yang didirikan oleh Achmad Zaky memiliki why secara detail yang menjelaskan mengapa perusaahan tersebut dibentuk.
Achmad Zacky menjabarkan bahwa Bukalapak didirikan dengan tujuan membantu UMKM untuk bisa meningkatkan omset mereka melalui digital.
Kemudian Gojek yang didirikan oleh Nadiem Makarim yang sekarang menjadi Menteri Pendidikan dan Budaya juga memiliki why tersendiri.
Alasan gojek didirikan adalah untuk mengatasi masalah kemacetan dan memudahkan setiap aktivitas manusia yang tidak tertangani oleh transportasi umum.
Why ini nantinya juga akan menjadi pilar perusahaan untuk bisa terus maju mengembangkan usahanya.
Setelah menjalaskan why atau latar belakang bisnismu, selanjutnya adalah menambahkan visi dan misi.
Dengan ditambahkannya visi dan misi maka perusahaanmu akan menjadi jelas akan dibawa kemana dan dengan strategi seperti apa.
Aspek SDM dan Manajemen
Akan sulit untuk mengembangkan bisnis sendirian. Apalagi kalau bisnis tersebut memiliki tujuan jangka panjang yang besar.
Kamu perlu tim untuk membangunnya. Oleh sebabt itu penting untuk kamu melakukan pemetaan terkait dengan Sumber Daya Manusia serta pemetaan fungsi-fungsi mereka.
Berkaitan dengan jumlah dan fungsinya itu dikembalikan kepada kebutuhan bisnismu. Di era saat ini umumnya ada 5 struktur yang ada di dalam bisnis.
Chief Executive Officer (CEO), ini bisa dikatakan panglimanya dalam bisnis. Ia yang akan bertanggung jawab pada keseluruhan bisnis yang berjalan.
CEO juga yang akan menjadi garda terdepan untuk menghadapi pihak eksternal seperti investor, mitra dan beberapa stakeholder lainnya.
Chief Marketing Officer (CMO), bertugas untuk mengatur strategi pemasaran yang tepat agar value dari produk yang akan dijual sampai kepada konsumen.
CMO harus berpikir secara strategis bagaimana caranya agar konsumen mau membeli produk yang dijual oleh perusahaan. Bisa melalui digital maupun cara offline.
Chief Operating Officer (COO), bertugas untuk mengatur segala hal yang terkait dengan operasional perusahaan.
Kalau CEO biasanya berperan di luar bersama pihak eksternal maka COO berperan di dalam perusahaan untuk mengelola hal-hal teknis.
Chief Financial Officer (CFO), bertugas untuk mengatur keuangan di dalam perusahaan. Ia yang akan berperan untuk mengelola cashflow dan berbagai macam aset milik perusahaan.
Ia memegang peran penting untuk melihat efisiensi penggunaan dana dan apa saja strategi agar dana yang keluar tidak lebih banyak daripada dana yang masuk.
Chief Technology Officer (CTO), bertugas untuk mengerjakan hal-hal yang berkaitan dengan IT. Biasanya ia melakukan pekerjaan seperti membuat website atau aplikasi.
Kalau bisnis kamu memerlukan website ataupun aplikasi maka posisi CTO perlu kamu cari.
Kelima struktur tersebut tidaklah baku. Kamu bisa memilih mana struktur yang kamu perlukan. Kamu juga bisa menambahkan struktur lain sesuai dengan kebutuhan bisnismu.
Aspek Produk
Aspek berikutnya yang perlu diperhatikan dalam membuat bisnis plan adalah aspek produk. Pada aspek ini kamu perlu menjelaskan bagaimana proses produksi dari produk yang kamu jual.
Termasuk didalamnya adalah resources apa saja yang kamu perlukan untuk membuat produk tersebut.
Nantinya ini akan masuk ke dalam perhitungan seberapa efisien penggunaan resources tersebut terhadap produk yang kamu buat.
Terkait dengan aspek produk, ada dimensi yang kamu bisa lihat dalam sebuah produk. Dimensi tersebut diantaranya, bentuk, ukuran, warna serta fungsinya.
Tuliskan juga manfaat apa saja yang bisa konsumen rasakan dengan produk yang kamu tawarkan.
Better untuk menuliskan terlebih dahulu masalah apa yang terjadi pada konsumen dan bisa kamu solve dengan produk yang kamu buat.
Aspek Keuangan
Aspek berikutnya yang sekaligus merupakan aspek terakhir pada pembahasan bisnis plan ini adalah aspek keuangan.
Aspek ini adalah aspek yang sangat penting untuk dibahas dan dikaji secara mendalam. Salah-salah merencanakan aspek keuangan ini bisa menjadi boomerang bagi bisnis.
Pertama, kamu harus menuliskan terlebih dahulu sumber dana yang kamu dapatkan. Ini menjadi krusial agar kamu bisa memetakan kewajiban apa saja yang perlu kamu tuntaskan.
Misal, kalau kamu mendapatkan pendanaan dari pinjaman maka kamu harus pastikan bahwa bisnis kamu bisa melunasi pinjaman tersebut.
Tentunya dengan melakukan proyeksi keuangan jangka pendek, menengah dan panjang. Tentukan kapan bisnis kamu mencapai Break Event Point (BEP) alias balik modal.
Rumus untuk menghitung BEP adalah sebagai berikut:
BEP= [Biaya Tetap / (Hasil Penjualan – Biaya Variabel)] x 100%
Biaya tetap adalah biaya yang tidak akan berubah walaupun terjadi perubahan dalam volume produksi. Contoh: gedung.
Biaya variabel adalah kebalikan dari biaya tetap yang mana ia akan berubah sesuai volume produksi. Contoh: karyawan, listrik dan sebagainya.
Hitunglah kapan kamu akan mencapai BEP dan nantinya kamu akan mudah untuk memastikan kapan perusahaan akan mendapatkan keuntungan dan berapa potensi keuntungannya.
Bila aspek keuangan sudah selesai dan terlihat aman maka bisnis kamu sudah bisa dijalankan.
Baca Juga: Kata-Kata Promosi dan Inilah 25 Contohnya
Penutup
Demikianlah penjelasan tentang bisnis plan yang perlu kamu ketahui. Pada intinya untuk membuat bisnis kamu tidak bisa gegabah.
Eksekusi itu bagus tapi eksekusi tanpa rencana itu tidak bagus bahkan bisa merugikan dirimu sendiri.
Oleh sebab itu kamu perlu membuat perencanaan bisnis yang matang agar bisnismu bisa berkembang pesat dan sustain.
Silahkan sebarkan artikel ini seluas-luasnya apabila kamu merasa artikel yang sedang kamu baca ini memberikan manfaat. Simak juga artikel lainnya di blog saya. Selain blog, saya juga menulis jawaban di Quora : Quora Ihsan Santoso